Sunday, February 10, 2008

adik kecilku dan bunga apinya.

tidak pernah suka pada kilau percik api berdentum,
langsung benci pada keriuhan pesta ria ramai,
tapi terpandang adik kecilku yang tercopong kagum,
terberhenti sang masa dan mataku mula renyai.

betapa dia tidak mengerti,
betapa dia terlalu suci,
tuhan, perliharakan,
semoga kau lindungkan.

tidak pernah suka bunga api,
langsung benci berasak-gasak,
tapi untuk senyum kekeh tadi,
kukuh teguh aku berdiri terpacak.

betapa dunia terlalu keji,
betapa dunia tidak peduli,
tuhan, tolong kasihan,
semoga kau bisa jagakan.

it is amazing how we can sacrifice the whole principle thing just for the sake of that little smile of the one you love. god, keep an eye on my lil girl, please.

1 comment:

Anonymous said...

begitu mendalam maksud pada satu renungan mata pada anak kecil..

makan dalam nih..